Kepada Asmaran Dani : Lebih baik mati terlupakan, daripada dikenang karena menyerah, atau diingat karena menindas.
Sebenarnya. Saya bisa menjawab, jawaban dari kamu dengan banyak versi. Beberapa versi yang mana tetap di aplikasi whatsapp. Pertama, versi singkat mengiyakan. Versi singkat mengiyakan demi menghindari konflik, atau menghindari perdebatan yang memang sering saya hindari, sering saya lakukan. Saya cukup lama tidak begitu keras dengan apa yang saya yakini. Tidak begitu keras untuk coba mendefinisikannya ke orang lain. Keras ke diri sendiri, lain cerita. Bukan karena saya tak benar-benar yakin atas apa yang saya yakini. Malah sebaliknya. Malah sebaliknya dengan juga mengetahui berbagai pertarungan personal dan individu dari setiap orang, perbincangan kontra-produktif jadi seakan bisa jadi benar-benar tidak penting, tapi juga tetap dengan upaya yang sama selalu mendorong membicarakan secara bersama permasalahan kelompok.
Karena menurutku, kurang lebih sepertinya itu yang paling relevan : Permasalahan kelompok harus bisa menjawab permasalahan paling personal. Bukan malah menyingkirkannya secara penuh, atau juga menegasikan secara total. Dan permasalahan individu paling personal terakumulasi bisa jadi kekuatan dan tuntutan konkret itu sendiri.
(lebih…)








